"Kulonprogo dan Gunung Kidul yang paling banyak daerah rawan tinggi longsor," kata Kepala BPBD DIY Krido Suprayitno, pada Metrotvnews.com di kantornya Jalan Kenari Yogyakarta, Kamis, 6, April 2017.
Potensi tinggi longsor pada 108 desa itu, rinciannya, 24 desa di kabupaten Kulon Progo; 23 desa di Kabupaten Bantul; 39 Desa di Kabupaten Gunungkidul; dan 22 titik di Kabupaten Sleman. Selain itu ada 124 desa yang berpotensi menengah longsor.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Desa di Kulonprogo, tersebar di Kecamatan Giri Mulyo, Kali bawang, dan Sami Galuh. Sedang di Gunungkidul ada di Kecamatan Gedang Sari, Ngawen dan Pathuk.
Sementara potensi tinggi longsor di Kabupate Sleman ada di Kecamatan Prambanan, Kepuharjo, Maguwoharjo dan Cangkringan. "Kalau di Bantul ada di Dlingo, Imogiri, dan Wukirsari," ujar Krido.
Untuk mencegah jatuh korban, BPBD DIY terus meningkatkan jumlah desa tangguh bencana (Destana). Tahun 2017 ada tambahan 29 Destana baru sehingga total ada 198 Destana.
Destana dibentuk agar warga siap dan tahu bagaimana harus bersikap sebelum, saat, dan sesudah bencana.
Kepala Seksi Kedaruratan Bencana BPBD DIY Danang Samsurizal menjelaskan selama Januari-Maret 2017 tercatat ada 140 titik longsor cukup besar yang diterima Pusdalop BPBD. 58 titik di antaranya berada di Kulonn Progo dan 38 titik ada di Gunungkidul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)