Tenaga medis yang diperbantukan di Puskesmas Karimunjawa, Dokter Anton, mengatakan, kedua kapal itu tak bisa dioperasikan. Kapal berbahan dasar fiber itu tiap hari disandarkan di Pelabuhan Karimunjawa.
"Hanya satu yang bisa digunakan. Itu pun yang paling kecil," ujar Anton, Senin (17/10/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Disampaikan Anton, kapal ambulans yang rusak itu sudah pernah diperbaiki. Kapal kembali rusak lantaran tak ada teknisi yang melakukan pemeliharaan.
"Pelayanan di Pulau Parang, Nyamuk, dan Genting terpaksa menggunakan kapal nelayan," kata Anton.
Anton mengaku, kapal yang masih dapat digunakan berukuran kecil dan tak bisa digunakan untuk berlayar pada malam hari. Ukuran kapal yang kecil tak mampu menahan ombak besar dan mudah meledak jika menabrak karang.
"Makanya kami mengandalkan kapal kayu. Daya tahan kapal kayu lebih kuat," paparnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara dr. Dwi Susilowati menyampaikan, pihaknya sudah melakukan upaya agar pelayanan kesehatan di Kepulauan Karimunjawa tetap berjalan. Dia mengatakan akan mengecek kondisi kapal dan akan memperbaikinya.
"Awal tahun kapal yang rusak kami docking. Tapi kalau rusak lagi nanti coba kami cek. Tenaga medis di sana lebih tahu soal itu," tandas Susi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)