Dalam kurun waktu satu setengah bulan ini saja, kantor orang nomor satu di Kabupaten Kendal itu telah lima kali tergenang. Kondisi ini jelas dikeluhkan Aparatur Sipil Negara yang bekerja di lingkungan tersebut.
"Tiap kali hujan deras pasti banjir, aktivitas jelas terganggu," ujar Raharjo yang bekerja sebagai kurir surat di lingkungan Sekretariat Daerah Kendal, Senin, 13 Februari 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala Pelaksana Harian Badan Penganggulangan Bencana Daerah Kendal Sigit Sulistiyo, menyebut, perlu normalisasi sungai di sebelah barat kompleks perkantoran bupati. Utamanya, daerah hilir sungai, di Ngilir dan Bandengan, yang menjadi tempat nelayan menambatkan perahu.
Selain itu, pintu air yang sudah rusak juga perlu segera difungsikan kembali. Ketika debit air meningkat, bisa difungsikan untuk buka atau tutup.
Semalam, banjir kembali melanda delapan kelurahan di Kabupaten Kendal. Banjir akibat sungai Kendal tak mampu menampung peningkatan debit air setelah hujan sejak Minggu sore, 12 Februari 2017.
Selain merendam permukiman warga, banjir juga membuat ratusan siswa Pondok Pesantren Al Hidayah diungsikan ke gedung Madrasah Tsanawiyah NU 03 Kendal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
