Pelaksana Harian Kepala Badan Palenanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, longsor tersebut dampak dari guyuran hujan beberapa hari terakhir. Longsor terjadi di enam kecamatan. "Ada di kecamatan Dlingo, Imogiri, Piyungan, Pleret, dan Pundong," ujar Dwi saat dihubungi, Sabtu (3/12/2016).
Dwi memastikan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor itu. Namun, longsor itu menimbulkan kerusakan rumah warga. Ia menyebut longsor sempat menimbun sebagian bangunan rumah warga di Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret dan Desa Sariharjo, Kecamatan Imogiri. Dwi menambahkan, material longsor telah dibersihkan tim BPBD, Forum Penanggulangan Risiko Bencana, dan warga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Dwi, longsor yang terjadi dalam dua hari terakhir menjadi yang paling banyak dalam musim hujan sejauh ini. "Sementara puncak musim hujan diprediksi masih berlangsung sampai Januari (2017). Kami imbau masyarakat bersikap bijak dan selalu mencermati lingkungan," ungkapnya.
BPBD Bantul mencatat ada dua titik longsor baru. Titik longsor itu berada di Desa Karangtengah dan Desa Sumbermulyo Kecamatan Imogiri. Dwi mengatakan, longsor bisa saja bertambah. Dengan kondisi itu, BPBD berencana kembali melakukan pemetaan kawasan rawan longsor.
Sebelum ini, banjir dan longsor juga terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, dan Sleman. Bahkan, banjir di Gunungkidul terjadi di lokasi sekolah dan mengakibatkan aktivitas belajar mengajar menjadi terganggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AZF)