Namun, pemangku kepentingan di beberapa daerah keberatan. Banyak kendala untuk full day school. Mulai dari transportasi hingga kebutuhan anak untuk bersosialisasi dengan masyarakat di luar sekolah.
“Di Jepara, transportasi umumnya, kan, tidak sampai sore. Rata-rata siswa SMP berasal dari berbagai daerah, kalau pulang sore kendalanya di transportasi,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jepara Ali Maftuh di ruang kerjanya, Selasa (9/8/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Wali Kota Solo, FX. Hadi Rudyatmo, menyebut wacana ini bisa membuat anak didik tertekan. Jangan sampai, kata dia, masa kecil anak-anak terenggut.
"Padahal gagasan Menteri Pendidikan yang lama (Anies Baswedan) adalah bagaimana anak-anak bisa bersekolah dengan gembira," ungkapnya saat ditemui di Rumah Dinas Wali Kota Solo Lodji Gandrung.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016). (Media Indonesia/Panca Syurkani)
Ki Hadjar Dewantara
Sedangkan Ketua Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta, Wuryadi mengatakan sistem itu berseberangan dengan konsep pendidikan yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara. Ki Hadjar mengajarkan bahwa ada tiga pusat pendidikan bagi anak, yakni sekolah, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Pengurus Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa ini juga berujar, sistem full day school tidak bisa diterapkan di banyak sekolah. Mengingat, masih cukup banyak sekolah yang minim fasilitas. Sistem ini, kata dia, hanya untuk sekolah-sekolah yang memenuhi syarat untuk belajar penuh di sekolah. Ia menyebut, sejumlah fasilitas yang harus dipenuhi yakni laboratorium dan perpustakaan.
"Harus memperhitungkan hal itu. Jika tidak, akan bisa memaksa dan kasihan anak, disengsarakan di sekolah, tidak ditenangkan," ucapnya.
Namun, Mendikbud Muhadjir memastikan akan mempertimbangkan masukan masyarakat. Termasuk daerah mana saja yang cocok dengan sistem full day school, sesuai sosial dan geografisnya.
Misal, kawasan perkotaan yang orangtuanya sibuk di luar rumah. Karena itu, suasana sekolah harus dibuat menyenangkan. Jadi, setelah pembelajaran formal setengah hari, selanjutnya diisi kegiatan ekstrakurikuler.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
