Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Rohmat Ashari membeberkan alasan ketidakhadiran dua pihak tersebut. "Agar peserta lebih terbuka," jelas Rohmat saat ditemui di lokasi reka ulang di Desa Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin, 13 Maret 2017.
Peserta diksar, lanjutnya, bisa menyatakan hal yang sebenarnya terjadi di lapangan tanpa perlu merasa tertekan. "Ini sudah menjadi pertimbangan penyidik," katanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kasatreskrim memastikan ketidakhadiran dua tersangka dan panitia tidak akan mengurangi materi rekonstruksi. "Materinya tetap sama, ada 55 adegan yang diperagakan," imbuh dia.
Rekonstruksi diksar TGC XXXVII Mapala Unisi UII dilaksanakan hari ini. Setidaknya empat lokasi dibidik sebagai tempat reka ulang adegan demi adegan diksar.
Dari separuh adegan yang telah diperagakan, kata Kasatreskrim, hampir seluruhnya memperlihatkan adanya tindak kekerasan saat diksar. "Terutama dilakukan oleh dua tersangka," ujarnya
Rekonstruksi disaksikan langsung oleh kuasa hukum tersangka, keluarga korban meninggal dunia, Kejaksaan Negeri Karanganyar serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Rekonstruksi untuk melengkapi penyidikan atas kasus tewasnya tiga mahasiswa UII setelah mengikuti diksar. Korban tewas adalah Muhammad Fadli, Syait Asyam, dan Ilham Nur Padmy Listiadin.
Polisi telah menetapkan dua tersangka yakni Wahyudi dan Angga Septiawan. Penyidik masih mengumpulkan informasi dan alat bukti untuk menguak nama-nama lain sebagai tersangka baru dalam kasus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)