Pemeriksaan identitas penumpang kapal cepat di pelabuhan Kartini, Jepara, Jawa Tengah. (Metrotvnews.com/Rhobi Shani)
Pemeriksaan identitas penumpang kapal cepat di pelabuhan Kartini, Jepara, Jawa Tengah. (Metrotvnews.com/Rhobi Shani) (Rhobi Shani)

Penyeberangan ke Karimunjawa Diperketat

karimunjawa
Rhobi Shani • 26 Maret 2017 13:15
medcom.id, Jepara: Penyeberangan penumpang Kapal Motor Cepat (KMC) Express Bahari dari Jepara ke Karimunjawa dan sebalikanya diperketat. Sebelum naik kapal, penumpang wajib menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas lain. Kebijakan itu diberlakukan untuk menghindari penjualan tiket oleh calo.
 
Kepala Cabang Jepara PT Sakti Inti Makmur (SIM) Sugeng Riyadi menyampaikan, kebijakan tersebut diberlakukan menyusul banyaknya keluhan calon penumpang yang mengaku kesulitan mendapatkan tiket KPM Express Bahari. Terutama pada musim liburan dan tiket penyeberangan akhir pekan.
 
“Aturan pembelian tiket memang harus dengan membawa fotokopi KTP, tapi dengan cara itu masih bisa dimanfaatkan oknum untuk menjual tiket kembali dengan harga lebih tinggi,” ujar Sugeng, Minggu, 26 Maret 2017.
 
Guna mempersempit ruang gerak calo, Sugeng melanjutkan, nama dan identitas calon penumpang yang tertera di tiket harus sama dengan penumpang. Jika identitas di tiket dan penumpang berbeda, maka tiket dinyatakan hangus.
 
“Jadi sebelum ada kebijakan baru ini, tiket tempat duduk satu kapal hanya dibeli tiga atau empat orang saja. Satu orang ada yang membeli tiket sampai puluhan, ya, kami layani karena waktu beli dia memang bisa menunjukan fotokopi KTP. Tapi, pada faktanya, tiket bisa dilimpahkan kepada orang lain,” beber Sugeng.
 
Mengingat musim angin barat telah usai, Sugeng menambahkan, grafik kunjungan wisatawan ke kepulauan Karimunjawa mulai meningkat. Itu terbukti, tiket kapal untuk penyeberangan setiap akhir pekan sudah habis hingga 22 April mendatang.
 
"Kalau hari-hari biasa masih tersedia," imbuh Sugeng.
 
Salah satu penumpang KMC Express Bahari, Widyo Leksono, menilai kebijakan tersebut baik. Dengan cara seperti itu, penjualan tiket tidak mudah jadi permainan calo untuk menaikkan harga. Khususnya pada saat-saat hari libur.
 
“Saya sudah beberapa kali ke Karimunjawa dan pernah tidak mendapatkan tiket di loket tapi ditawari tiket oleh seseorang. Tapi tiket itu sudah ada namanya,” kata Leksono.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif