Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan. (Medcom.id/Amal).
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan. (Medcom.id/Amal). (Amaluddin)

Kalangan Milenial jadi Target Pengedar Pil Koplo di Jatim

obat berbahaya
Amaluddin • 28 Agustus 2018 14:07
Surabaya: Sebanyak 7 juta pil koplo rencananya bakal diedarkan di Jawa Timur menyasar kalangan millenial. Target sasarannya adalah khusus kalangan pelajar, mahasiswa, dan muda-mudi.
 
"Karena dengan harga murah, kalangan remaja seperti pelajar bisa membelinya. Makanya anak-anak muda menjadi target sasaran pengedar pil koplo ini," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol, Rudi Setiawan usai menghadiri acara peresmian gedung Polda Jatim, di Surabaya, Selasa, 27 Agustus 2018.
 
Rudi bilang, pil koplo itu dijual pengedar dengan harga Rp2.000 per pil. Pil koplo tersebut merupakan pil jenis karnopen,  salah satu jenis kategori narkotika. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Jika pil ini dikonsumsi, maka pemakainya bisa mabuk melayang bahkan berhalusinasi. Pil ini bisa membuat kecanduan, dan efeknya bisa merusak saraf otak," katanya.
 
Baca: Polrestabes Surabaya Gagalkan Peredaran 7,8 Juta Pil Koplo
 
Menurut Rudi, pengungkapan kasus jutaan pil koplo tersebut merupakan hasil pengembangan kasus temuan 150 ribu butir pil koplo tujuan Surabaya pada awal Agustus. Hingga akhirnya Tim Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap satu truk pil koplo pada akhir bulan ini, Senin, 26 Agustus 2018.
 
Untuk sementara, ada dua pelaku berhasil ditangkap, yakni MN, 37, dan AZ 40. Kedua pelaku yang berperan sebagai kurir ini dibekuk di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. "Pelaku ini mengaku hanya sebagai kurir, pengirim saja. Mereka mengaku biasa dibayar hingga Rp1 juta rupiah dalam satu kali pengiriman," ujarnya.
 
Dalam operasinya, lanjut Rudi, pengirim dengan si penerima tidak saling kenal. Kata Rudi, sistem ini merupakan sistem ranjau, dimana masing pelaku dengan peran berbeda tidak saling kenal satu sama lain. "Sistem ranjau ini biasa dilakukan para pengedar, untuk mengelabui petugas," ujarnya.
 
Terkait kasus tersebut, Rudi berjanji akan mengusut tuntas hingga ke akar-akarnya. Rudi juga belum mengetahui pasti jaringan pengedar jutaan pil koplo tersebut. "Yang jelas kasus ini masih terus didalami, dikembangkan, untuk mengungkap dimana pusat produksi pil koplo tersebut," kata Rudi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ALB)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif