Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas kekosongan anggota DPRD dan Pimpinan Kota Malang yang terjerat kasus suap.
"Siang ini saya kumpulkan semua ketua parpol, Sekwan DPRD dan Plt Wali Kota Malang di Grahadi, untuk membahas pemerintah kota (Pemkot) Malang ke depan," kata Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, usai Sidang Paripurna di Gedung DPRD Jawa Timur.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pakde Karwo menegaskan bahwa dirinya harus mengambil langkah cepat demi mengisi kekosongan di DPRD dan Pemkot Malang. Pakde Karwo ingin roda pemerintahan Kota Malang tidak terganggu oleh tindakan oknum yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya akan minta pimpinan partai untuk mempercepat Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota-anggota yang terlibat kasus korupsi massal," jelas Soekarwo.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengaku telah punya konsep agar roda pemerintahan Kota Malang terus berjalan. Namun, Pakde Karwo masih merahasiakan konsep yang dimaksud.
"Saya sudah siapkan konsep, tapi nanti aja. Saya tidak boleh mendahului forum pertemuan siang ini," beber Seokarwo.
Sebelumnya total anggota DPRD Kota Malang yang berstatus tersangka suap menjadi 41 orang. Jumlah tersangka bertambah setelah KPK kembali menetapkan 22 anggota dewan sebagai tersangka pada Senin 3 September lalu.
Kasus ini merupakan hasil pengembangan dari perkara sebelumnya yang telah menjerat 21 tersangka, mulai dari Wali Kota Malang Moch Anton, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pengawasan Bangunan Jarot Edy Sulistiyoni, Ketua DPRD Kota Malang M Arief Wicaksono, dan 18 anggota DPRD Kota Malang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)
