Bom meledak di sebuah kamar di Blok B lantai 5 pada Minggu malam 13 Mei 2018. Warga pun ketakutan, Mereka berlarian keluar dari rusunawa.
Pungky Yanuarto, Ketua RT Blok B Rusunawa, mengatakan saat kejadian, warga hanya berpikir menyelamatkan diri. Orangtua langsung mengevakuasi anak-anak mereka.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mereka tidak membawa pakaian, uang pun tidak. Baju dan uang ada di dalam rusun," ujar Pungky saat berbincang-bincang dengan Medcom.id, Selasa, 15 Mei 2018, dini hari.
Polisi lalu mensterilisasi area sekitar lokasi ledakan. Beberapa warga diungsikan ke aula Blok A. Ada juga yang menumpang ke rumah kerabat di sekitar rusun.
"Tidak apa-apa. Kami akan tetap bersabar menunggu proses sterilisasi selesai," ujar Pungky.
Sementara itu Kepala UPTD Rusunawa Wonocolo Budiharto mengatakan penghuni Blok B lantai 5 itu berjumlah 91 kepala keluarga. Selama mengungsi di aula Blok A, mereka mendapat bantuan makanan.
"Makan siang dapat bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan untuk makan malam dan sarapan, kami mengandalkan kas iuran bulanan," ujar Budiharto.
Baca: Sumber Ledakan di Sidoarjo Berasal dari Rusunawa
Peristiwa bermula saat ledakan terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Polisi mendatangi unit yang menjadi sumber ledakan. Unit itu ditempati warga bernama Anton. Saat polisi datang, Anton tengah memegang diduga pemicu bom.
Sejak bom meledak, polisi melarang warga mendekati Blok B. Polisi meminta warga keluar dari area tersebut.
Baca: Ledakan Bom di Sidoarjo Terkait dengan Surabaya
Polisi kemudian mengevakuasi sisa bahan peledak dari unit tersebut. Kapolda Jatum Irjen Machfud Arifin mengatakan ledakan di Rusunawa Wonocolo berkaitan dengan aksi terorisme di Surabaya,
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
