Nur Achmad menyebutkan satu terduga teroris asli Sidoarjo yaitu Budi Satrio. Ia berasal dari Kecamatan Kota Sidoarjo. Namun ia menempati rumahnya di Perumahan Puri Maharani Sukodoni sejak 2006.
"Sedangkan yang lainnya hanya mengontrak atau sewa rumah di Sidoarjo," kata Nur Achmad di Sidoarjo, Rabu, 23 Mei 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Budi disergap di rumahnya pada pertengahan Mei 2018. Polisi terpaksa melepaskan tembakan lantaran Budi melawan. Diduga, Budi berperan sebagai penampung dana jaringan teroris. Budi dan terduga teroris lain tergabung dengan jaringan Jemaah Ansharuth Daulah (JAD).
Baca: Terduga Teroris di Sidoarjo Penampung Dana
Nur Achmad mengatakan tak ada pilihan lain selain membantu aoarat mencegah aksi terorisme. Caranya, warga meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan. Apalagi, bila ada pendatang yang tak melapor ke RT, RW, dan enggan bersosialisasi.
Nur Achmad mengingatkan warga pendatang baru wajib melapor ke RT atau RW setempat. Itu artinya pendatang baru pun turut menjaga keamanan lingkungan.
Tapi, lanjut Nur Acmhad, ada pula terduga teroris yang mudah bersosialisasi. Sehingga masyarakat tak curiga.
"Contohnya Budi yang memang warga asli Sidoarjo. Mungkin ini strategi mereka agar tidak dicurigai masyarakat. Makanya, masyarakat harus lebih waspada," katanya mengingatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)