Koordinator BPCB Malang Raya, Haryoto mengatakan reruntuhan tersebut diduga merupakan situs tua dari era Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian yang mendalam agar dapat diketahui asal usul situs tersebut.
"Secepatnya akan kami kirim tim arkeolog untuk diekskavasi," katanya, Senin, 11 Maret 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Haryoto menjelaskan jika dilihat sekilas, bentuk batu-bata dan struktur bangunan di reruntuhan tersebut, mirip dengan bangunan peninggalan pada era Kerajaan Majapahit. Namun untuk mengetahui secara pasti perlu digali.
"Setelah diekskavasi nanti akan ditelusuri ini bangunan apa. Apabila terbukti bangunan ini besar, rencananya akan di pugar untuk sejarah," bebernya.
Baca: Reruntuhan Situs Majapahit Ditemukan di Proyek Tol Malang Pandaan
Haryoto menduga reruntuhan tersebut merupakan bekas tempat persembahyangan. Selain itu, diperkirakan di kawasan itu juga terdapat pemukiman warga pada jaman dahulu.
"Sebenarnya di kawasan ini banyak situs-situs tercecer. Tapi kalau kami tidak dapat laporan dari warga ya kami tidak tahu. Bisa jadi yang tertimbun tanah masih banyak," ungkapnya.
Sementara ini, proyek pembangunan Jalan Tol Mapan ini dihentikan sementara. Haryoto berharap apabila memang ditemukan banyak bangunan peninggalan masa lalu, jalur Tol Mapan dapat dialihkan.
"Budaya tidak bisa diganggu gugat. Ini untuk pengetahuan anak cucu kita karena ini peninggalan masa lalu. Kalau jalan tol kan bisa dibuat sewaktu-waktu. Nanti kalau setelah di eksvakasi dan ternyata bangunannya besar ya jalan tol nya bisa sedikit serong," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)