SA dan WMW ditangkap lantaran diduga terlibat teror di bom di Surabaya dan Sidoarjo. Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung membenarkan penangkapan tersebut.
"Iya benar. Untuk detailnya silakan konfirmasi ke Polda Jatim atau Mabes Polri," katanya saat dikonfirmasi awak media, Selasa 15 Mei 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Salah satu warga sekitar, Nining, membenarkan adanya penangkapan tersebut. Namun dia tak bisa melihat detail penangkapan.
"Ada polisi banyak di luar. Tapi saya tidak boleh keluar rumah. Saya hanya ngintip sedikit dari dalam pagar," katanya.
Baca: Lagi, Empat Terduga Teroris Ditangkap di Jatim
Nining menambahkan dirinya tidak begitu mengenal pemilik rumah tersebut. Sebab, pasutri terduga teroris itu baru saja pindah ke rumah tersebut sekitar dua bulan. Pasutri terduga teroris itu pun dinilai sangat tertutup.
"Orangnya kalau beli sayur saja dipanggil dari jendela dan tidak keluar rumah," beber wanita yang tinggal hanya berjarak lima rumah dari rumah terduga teroris tersebut.
Nining mengaku saat baru pindah rumah, pasutri tersebut tidak memberikan Kartu Keluarga (KK) kepada pejabat wilayah setempat.
"Kalau dimintai KK selalu nggak bisa dan selalu beralasan," ungkapnya.
Pantauan awak media, rumah tersebut dalam keadaan sepi. Tidak ada garis polisi yang dipasang di sekitar rumah. Hanya pintu depan rumah dipalang menggunakan kayu. Sementara itu, di belakang rumah masih terdapat dua sepeda motor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)
