Hal itu disampaikan Kepala Disdik Sidoarjo Asrofi, Selasa, 4 Desember 2018. Ia menyampaikan hal tersebut setelah muncul masalah dalam pembangunan ruang kelas baru di SDN Wadungasri, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
"Tahun depan, kami fokus di pengembangan mutu dan kualitas pendidikan. Kami tak mau lagi menangani pekerjaan yang bersifat fisik," kata Asrofi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selama ini, pembangunan fisik seperti gedung dan renovasi sekolah masih ditangani Disdik Sidoarjo. Sehingga Disdik tak fokus pada tugas utama.
Terkait pembangunan tiga ruang kelas di SDN Wadungasri, Asrofi mengatakan proyek tersebut bernilai kurang lebih Rp468 juta yang berasal dari APBD 2018. Proyek itu dimenangkan CV Sido Rejo. Pengerjaannya dimulai Juli hingga pertengahan Desember 2018.
Proyek tersebut menuai masalah. Sebab pemilik modal meminta kontraktor melunaskan pembayaran pembelian bahan material. Lantaran menunggak, pemilik modal lantas membongkar material dari tiga ruang kelas di lantai dua sekolah yang hampir jadi.
Baca: Kontraktor Diminta Tuntaskan Bangun Kelas SDN Wadungasri
Mereka yaitu Budiono, warga Dukuh Menanggal Surabaya yang mengaku sebagai pemodal proyek danWahdan Ma'ruf, warga Nginden Surabaya yang selama ini menyuplai material ke proyek tersebut.
Budiono mengaku sudah mengeluarkan Rp610 juta. Sedangkan Wahdan Ma'ruf menyuplai material sekitar Rp215 juta. Selain SDN Wadungasri, mereka juga membiayai suplai material bangunan ke SDN Bareng Krajan dan SDN Sidorejo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)