Ilustrasi/Metrotvnews.com
Ilustrasi/Metrotvnews.com (Amaluddin)

470 Ribu Anak di Bawah Umur Mencari Nafkah di Jatim

pekerja anak
Amaluddin • 04 Februari 2016 20:23
medcom.id, Surabaya: Sebanyak 470 ribu anak mencari nafkah di Jawa Timur. Mereka rata-rata berumur antara 15 sampai 17 tahun.
 
"‎Jumlah tersebut hanya untuk pekerja anak, belum lagi masalah anak putus sekolah bahkan menjadi pekerja seks komersial," ujar Direktur Lembaga Pengkajian dan Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jatim, Anwar Sholihin, di Surabaya, Kamis (4/2/2016).
 
Kata Anwar, jumlah itu ‎tertinggi dari provinsi di seluruh Indonesia. Sayangnya, Anwar tidak merinci berapa jumlah kasus pekerja anak di masing-masing provinsi. "Yang jelas jumlah itu urutan teratas nasional," kata Anwar.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut dia, minimnya penanganan dari pemerintah membuat kasus sosial anak-anak termaginalkan di Jatim meningkat. Lantaran itu, ia meminta Pemerintah Provinsi Jatim serius menangani permasalahan sosial seperti anak-anak termarginalkan.
 
"Penanganan kaum marginal di Jatim masih kurang maksimal. Untuk itu kami berharap ke depan pemprov lewat SKPD terkait bisa lebih memperihatikan kaum marginal dengan melahirkan program-program penanganan untuk mereka yang terpinggirkan," kata Anwar.
 
Ketua DPRD Jatim, Abdul Halim Iskandar, mengakui penanganan kaum marginal selama ini kurang maksimal. Bahkan di APBD Jatim 2016 tidak ada alokasi anggaran khusus untuk penanganan ataupun pembinaan kaum marginal. Padahal, jumlah kaum marginal di Jatim cukup banyak sehingga bisa menjadi prioritas pembangunan di Jatim.
 
"Permasalahan kaum marginal terutama pada anak-anak memang cukup kompleks. Ada anak dipekerjakan menjadi pembantu rumah tangga bahkan ada yang sampai diperjualbelikan untuk dijadikan PSK. Miris melihat berbagai fakta itu. Ironisnya, program yang tepat dari pemerintah untuk menangani mereka masih sangat terbatas," kata politisi asal PKB ini.
 
DPRD Jatim akan mengupayakan alokasi anggaran khusus untuk menangani kaum marginal terutama pada anak dalam APBD Jatim 2017.
 
"Ini dukungan yang bisa diberikan DPRD Jatim untuk mengurangi problem sosial, khususnya menyangkut anak-anak yang termarginalkan. Anak-anak adalah harapan masa depan bangsa, jadi jangan sampai mereka dibiarkan termarginalkan," kata Halim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif