Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (kiri) berbincang dengan Pengasuh Pesantren Misdad, KH. Ali Karrar Sinhaji (kanan), di Ponpes Misdad Putri, Lenteng Timur, Proppo, Pamekasan Jatim, Selasa, (5/8). Foto: Antara/Saiful Bahri
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (kiri) berbincang dengan Pengasuh Pesantren Misdad, KH. Ali Karrar Sinhaji (kanan), di Ponpes Misdad Putri, Lenteng Timur, Proppo, Pamekasan Jatim, Selasa, (5/8). Foto: Antara/Saiful Bahri (Agus Josiandi)

Warga Syiah Mudik ke Sampang, Polisi Siaga

konflik syiah sampang
Agus Josiandi • 02 Juli 2015 13:21
medcom.id, Sampang: Menjelang Lebaran Polres Sampang menyiagakan dua peleton Satuan Brimob Polda Jatim atau antara 60 hingga 100 personel di dua desa tempat basis pengikut syiah, Sampang. Kedua desa tersebut adalah Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, dan Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
 
Kepala Bagian Operasional Polres Sampang, Kompol Syaiful Anam, mengatakan pasukan Brimob yang mengamankan dua desa tersebut bertugas melakukan patroli di sekitar pemukiman warga syiah dan memberikan pengawalan ekstra terhadap mereka.
 
Pengawalan dilakukan mulai dari Dusun Jemundo, Sidoarjo, menuju Sampang, hingga balik lagi ke Sidoarjo. Jadi, tujuannya agar masyarakat (warga syiah) merasa aman. "Yang kedua, kita antisipasi jangan sampai terulang kembali konflik agama seperti kejadian waktu itu," ujar Syaiful, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/7/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Syaiful menambahkan, selain menyiagakan pasukan Brimob di dua desa tersebut, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kodim 0828 Sampang dan Polsek setempat agar  siap bergerak bila sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.
 
Sementara itu, saat disinggung adanya kemungkinan warga pengikut Syiah bisa kembali lagi tinggal di rumahnya, Syaiful menyatakan hal itu masih sulit. Sebab, masyarakat setempat masih menolak keberadaan pengikut syiah.
 
"Pemerintah terus berupaya ke arah itu, termasuk  melakukan pendekatan. Namun, untuk saat ini masyarakat belum menerima (warga syiah)," jelasnya.
 
Penyerangan terhadap warga Syiah pecah pada Minggu, 26 Agustus 2012. Sekitar 200 warga anti-Syiah menyerang dengan batu dan membakar puluhan rumah warga Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. Seorang penganut Syiah, Hamamah, 55, tewas akibat penyerangan itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif