Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim Miftahul Ulum mengatakan kedatangan mereka untuk memantau kondisi para pengikut. Dewan khawatir para pengikut menjadi kelompok liar karena pemimpin mereka mendekam di sel Mapolda Jatim.
Para pengikut, kata Miftahul, enggan meninggalkan padepokan. Alasannya, mereka belum mendapat perintah dari Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi untuk meninggalkan tempat tersebut. Mereka menyebutkan nama Marwah Daud sebagai ketua yayasan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Selain itu, mereka juga merasa tenang tinggal di Padepokan dan bisa lebih khusyuk beribadah," ungkap Miftahul, Kamis (6/10/2016).
Di padepokan, kata Miftahul, mereka mengaku banyak beribadah. Mereka juga mengikuti doa bersama di masjid padepokan.
Sementara itu, pemimpin padepokan yaitu Taat Pribadi masih terus menjalani pemeriksaan di Markas Polda Jatim. Taat Pribadi diduga sebagai otak pembunuhan dua pengikutnya.
Pertengahan September 2016, polisi menggerebek padepokannya di Probolinggo terkait kasus pembunuhan. Polisi lantas menggelandang Taat Pribadi ke Markas Polda Jatim.
Selain itu, Polda juga menelusuri laporan yang menyebutkan Taat Pribadi menipu para pengikutnya. Motifnya yaitu pengikut menyerahkan sejumlah uang untuk digandakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
