Proses pencarian jenazah dan pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-36. Pada 28 Desember 2014, pesawat hilang kontak saat terbang dari Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa Timur menuju Singapura. Kemudian pesawat ditemukan jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Pesawat mengangkut 162 penumpang dan kru. Hingga berita ini diturunkan, 76 korban ditemukan dan dibawa ke RS Bhayangkara. Namun 64 jenazah sudah diidentifikasi. Sebagian besar jenazah dikembalikan ke rumah masing-masing.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Semakin lama, tim DVI semakin sulit mengidentifikasi jenazah. Sehingga DVI berusaha keras melakukan identifikasi untuk mengetahui identitas jenazah.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono mengakui itu dalam konferensi pers di Posko Crisis Center AirAsia di Mapolda Jatim. Ia mengatakan 12 korban AirAsia belum dapat diidentifikasi. Tim DVI masih mendalami proses rekonsiliasi untuk mengungkap identitas ke-12 jenazah.
Ke-12 jenazah itu berlabel B-028, B-044, B-063, B-065, B-069, B-070, B-071, B-072, B-073, B-074, B-075, dan B-076.
Sebelumnya, Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono mengakui kesulitan karena jenazah yang diterima dalam beberapa hari terakhir dalam kondisi tubuh tak utuh. "Karena sudah tidak utuh 100 persen maka kita ubah proses identifikasi dengan sebutan body parts," kata Budiyono.
Tapi, tegasnya, proses identifikasi tak akan berhenti meskipin sulit. Lantaran itu, ia mengimbau keluarga korban ikut berperan serta mempermudah proses identifikasi jenazah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
