Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengaku telah melakukan pengecekan kesiapan posko kesehatan tersebut. Menurutnya, semua posko yang disiagakan sudah aman, dan siap hadapi lebaran.
"Untuk memastikan kesiapan pos-pos kesehatan tersebut, kami langsung melakukan pengecekan kesiapan personel dan kelengkapan penunjang medis yang disediakan di dalam pos-pos kesehatan," kata Anas, dalam keterangan tertulis kepada Metrotvnews.com, Kamis (30/6/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Anas mengatakan bahwa memasuki H-5 Lebaran, arus mudik yang masuk ke wilayah Banyuwangi mulai ramai. Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, pemerintah daerah pun membangun 18 pos kesehatan disepanjang jalur mudik.
Bupati Anas mengatakan bahwa pengecekan sejumlah posko kesehatan tersebut diawali dari Pelabuhan Ketapang dan dilanjutkan ke Posko Kesehatan di area Watu Dodol.
"Pada musim arus mudik ini, Pemda menyiapkan 18 pos kesehatan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Setelah kami lakukan pengecekan khususnya dijalur Pantura, semua dalam kondisi siap untuk digunakan," kata Anas.
Anas menjelaskan bahwa 18 pos kesehatan itu terdiri atas 9 pos kesehatan yang didirikan di sepanjang jalan nasional mulai dari Wongsorejo, Watu Dodol, Ketapang, Kota Banyuwangi, Rogojampi, Srono, jajag, Genteng dan Kalibaru.
Selain itu ada 6 pos kesehatan yang berdiri di lokasi wisata diantaranya Paltuding Gunung Ijen, Pantai Boom, Pantai Mustika, Pantai Pulau Merah, Grajagan, Pantai Blimbingsari. 2 pos kesehatan di rest area Wongsorejo dan Kalibaru serta satu pos kesehatan di Bandar Udara Blimbingsari.
"Meskipun kami memastikan pos-pos kesehatan bisa siap digunakan dan siaga selama arus mudik lebaran namun kami berharap kecelakaan selama arus mudik dapat dihindari atau diminimalkan. Apalagi rambu-rambu lalu lintas juga telah lengkap dan lampu penerangan jalan (LPJU) juga ditambah diruas-ruas jalan kabupaten," ucap Bupati Anas.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Banyuwangi, dr. Wiji Lestariono menambahkan bahwa pada setiap pos kesehatan dilengkapi dengan petugas kesehatan yang terdiri atas dokter dan perawat. Mereka berasal dari 45 Puskesmas se Kabupaten Banyuwangi. Setiap harinya ada tiga shift yang bertugas di setiap pos dan setiap shiftnya terdiri atas 3 petugas kesehatan.
"Kami membagi habis seluruh petugas dari 45 kecamatan di pos-pos kesehatan yang tersebar di berbagai lokasi. Semua petugas telah siap untuk melakukan pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan," kata dokter yang akrab disapa Rio.
Rio menegaskan bahwa apabila terjadi kecelakaan maka pasien yang terluka akan ditangani sesuai prosedur Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Apabila memerlukan penanganan lebih lanjut maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan ambulance yang telah disiapkan.
"Posko kami terintegrasi dengan rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah se Banyuwangi. Maka apabila membutuhkan penanganan lebih lanjut maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang terdekat dengan posko," ujar Rio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)