Monumen patung yang baru saja selesai dibangun ini adalah pemberian sebuah perusahaan swasta melalui anggaran corporate social responsibility. Patung ini dibuat oleh I Wayan Winten, seorang seniman dari Bali.
Patung-patung ini menggambarkan kehidupan masyarakat Sidoarjo yang hidup sebagai petani, petambak maupun pedagang. Patung bernilai seni tersebut sebenarnya juga akan dijadikan icon Kabupaten Sidoarjo. Namun monumen patung ini terpaksa dibongkar kembali. Patung-patung yang hampir menyerupai manusia ini dinilai sangat bertentangan dengan syariat Islam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pembangunan monumen patung ini sebelumnya mendapat reaksi berupa aksi unjukrasa dari ratusan pemuda Ansor serta sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama. Pengunjukrasa menilai monumen patung bertentangan dengan Sidoarjo sebagai Kota Santri.
Pengunjukrasa menyebut Bupati Sidoarjo Saiful Ilah serta Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Bachrul Amik sebagai pihak paling bertanggung jawab. Karena kedua orang ini dinilai memiliki kewenangan sehingga patung-patung ini bisa berdiri di alun-alun.
"Aksi menentang keberadaan patung itu murni karena agama dan bukan soal politik," kata Ketua PCNU Sidoarjo KH Abdi Manaf, Minggu (22/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ADF)