Jenazah korban AirAsia QZ8501 akan diterbangkan dari Pangkalan Bun ke Surabaya.AFP/Yudha Manx
Jenazah korban AirAsia QZ8501 akan diterbangkan dari Pangkalan Bun ke Surabaya.AFP/Yudha Manx (Doni Setiawan)

18 Poin Laporan Awal Kecelakaan AirAsia QZ8501

airasia hilang kontak
Doni Setiawan • 29 Januari 2015 16:08
medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mempublikasi laporan awal terkait kecelakaan AirAsia QZ8501. Laporan awal ini sekaligus jawaban atas kesimpangsiuran informasi di masyarakat.
 
"Banyak beredar informasi keliru soal AirAsia QZ 8501. Maka laporan data faktual bisa meluruskan informasi yang keliru," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi dalam jumpa pers di Kantor KNKT Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015).
 
Menurut Tatang, KNKT punya kewajiban meneruskan laporan awal kepada publik dan pihak terkait. Kemarin, tim juga sudah mengirim laporan yang sama untuk enam negara yang warganya ada dalam QZ8501.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Sesuai Annex 13 KNKT harus buat laporan awal yang berisi data faktual. Negara terkait kecelakaan ini, yakni Perancis, Singapura, Malaysia, Korsel, Inggris, dan Amerika Serikat. Laporan dikirim kemarin, 28 Januari," ungkap Tatang.
 
Berikut 18 poin laporan awal AirAsia QZ 8501:
 
1. Pesawat dalam kondisi layak terbang dan dioperasikan dalam batas-batas berat dan keseimbangan.
2. Semua awak pesawat punya lisensi dan medical sertificate yang masih berlaku.
3. Second in command/co pilot yang menerbangkan pesawat itu. Sedangkan kapten sebagai pilot monitoring.
4. Pesawat menjelajah di ketinggian 32 ribu kaki. Pada jam 23.11 GMT terjadi kontak awal dengan ATC Jakarta. Pilot menginformasikan pesawat sedang berbelok ke kiri dari jalur M-635.
5. Terdeteksi radar Jakarta pada saat belok pukul 23.12 GMT, pilot minta kemungkinan fligt level lebih tinggi ke 38 ribu kaki.
6. ATC Jakarta katakan standby. Tunggu dulu.
7. Pukul 23.16 GMT, ATC mengizinkan naik ke 34 ribu kaki.
8. Pada saat kejadian tersedia informasi satelt cuaca yang menunjukkan ada formasi awan Cb dengan puncak awan mencapai 44 ribu kaki.
9. Posisi terakhir pesawat ditunjukan layar ATC Jakarta ada pada kordiant LS 3° 34 48 BT 109° 41 50,47. Ketinggian pada 24 ribu kaki. Posisi telah bergeser belok kiri.
10. 30 Desember dari Basarnas menemukan jasad dan beberapa bagian pesawat yang terapung.
11. Tanggal 9 Januari bagian cukup besar yakni ekor ditemukan.
12. 12 Januari, FRD atau bagian black box ditemukan. FDR dibawa ke Jakarta dan esok harinya sudah berhasil di download merekam 1.200 parameter dan 147 jam rekaman suara
13. 13 Januari, CVR ditemukan kordiat LS: 3° 37 18,1 BT: 109° 4 42 42,2. CVR ini merekam dua jam terakhir penerbangan AirAsia. Kondisi rekaman bagus.
14 Recorder itu dibaca dan di-download di fasilitas lab milik KNKT. Tahapan persiapan, pelaksanaan hingga download dilakukan dalam kurun waktu 11 jam
15 Data CVR dan FDR menunjukkan sebelum kejadian pesawat menjelajah dengan stabil di ketinggian 32 ribu kaki.
16 Data rekaman FDR dan CVR berakhir di jam 23 20 UTC (Universal Time Coordinate)
17 Hingga 27 Januari, sejumlah 70 jenazah ditemukan
18 evakuasi dan pencarian diteruskan dan akan diupdate perihal data-data dan akan dicantumkan dalam laporan akhir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ICH)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif