Nasib apes menimpa Asep Suryanto, 34. Ia tiba di Terminal Purabaya sekira pukul 05.00 WIB, Kamis 30 Juni, dari Jakarta. Bus parkir di area terminal, Asep pun turun.
Seorang porter mendekat. Porter menawarkan jasa untuk mengangkut barang bawaannya ke Bus PU Pelita Indah yang akan membawa Asep menuju kampung halaman di Jombang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Asep dan porter berjalan beriringan ke bus. Setibanya di bagasi, porter mempersilakan Asep memasuki bus lebih dulu.
"Sudah, Mas. Masuk saja. Kopernya aman," kata Asep menirukan ucapan porter.
Asep percaya. Ia lalu memasuki bus. Bus kemudian berjalan menuju Jombang.
Setibanya di terminal Jombang, Asep mendekati bagasi untuk mengambil kopernya. Alangkah terkejutnya Asep, koper tak berada di bagasi.
"Dalam koper berisi pakaian dan barang-barang berharga lainnya," ujar Asep.
Asep kemudian kembali lagi ke Terminal Purabaya untuk mempertanyakan keberadaan porter yang sudah mengangkut kopernya. Tapi, pencariannya nihil. Ia kemudian melaporkan kejadian itu ke petugas di Terminal Purabaya.
"Sepertinya porter itu tak memasukkan koper saya ke bagasi bus," ungkap Asep.
Asep menyebutkan porter berperawakan sedang. Porter berambut panjang, mengenakan topi, dan memakai kaos biru. Sayangnya, porter tak berseragam.
Purabaya merupakan terminal di Sidoarjo yang melayani arus mudik. Pemudik dari luar Jatim turun di Terminal Purabaya lalu melanjutkan perjalanan ke kampung halaman masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
