Banjir menerjang setelah hujan mengguyur kemarin siang hingga malam hari. Saluran pengairan tak mampu menahan air hujan hingga akhirnya meluap ke rumah warga.
Sebuah bangunan sekolah milik swasta pun tak luput dari banjir. Kegiatan belajar mengajar diliburkan sebab para siswa dan guru tak bisa memasuki area sekolah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Warga mengaku desa itu langganan banjir. "Meski berulangkali dilaporkan ke pihak terkait, namun hingga saat ini belum ada perbaikan saluran air," ujar Suliman, seorang warga korban banjir.
Menurutnya, Desa Nambakor berada di dataran rendah. Sehingga desa itu kerap menjadi limpasan air dari dataran yang lebih tinggi.
Ia dan warga lain khawatir banjir menimbulkan penyakit. Sebab, demam berdarah dengue (DBD) tengah melanda Sumenep.
"Saya takut genangan air akan menimbulkan penyakit. Mengingat saat ini di Sumenep marak penyakit DBD," ujar Hayati yang juga menjadi korban banjir.
Selain merendam pemukiman warga, air juga merendam puluhan hektar tanaman padi. Akibatnya padi milik petani setempat mati. Dipekirakan kerugiakan akibat kejadian mencapai puluhan juta rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)