Kelima tersangka yakni, HT alias H selaku nakhoda, dan AR, MY, ZA, dan YR selaku anak buah kapal (ABK). "Kelimanya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana keimigrasi dan atau pelayaran. Penetapan tersangka setelah kelimanya diperiksa di markas Polairud Polda Kepri," ujar Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga kepada Medcom.id, Sabtu, 21 April 2018.
Erlangga mengatakan, para tersangka resmi ditahan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Selain kelima tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa satu unit kapal cepat yang digunakan untuk mengangkut ratusan TKI dari Johor ke Bintan, Provinsi Kepri.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Speed boat yang disita berwarna abu–abu bermesin tempel 4X200 PK merek Yamaha. Ikut disita untuk keperluan penyidikan lebih lanjut," ujarnya.
Seluruh tersangka dijerat Pasal 120 Ayat (1) UU RI Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, Pasal 219 ayat (1) UU RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 323 ayat (1) UU RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
(Baca: Kapal Angkut 107 Penumpang Kecelakaan di Batas Indonesia)
Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal yang mengangkut ratusan penumpang asal Indonesia mengalami kecelakaan di perairan perbatasan antara Singapura, Malaysia, dan Provinsi Kepri (Indonesia), Kamis, 19 April 2018 sekitar pukul 02.35 dini hari.
Police Coast Guard Singapura yang pertama kali mengetahui kejadian itu langsung menginformasikan hal itu ke kapal patroli Indonesia yang sedang berpatroli di sekitar Selat Singapura. Setelah sempat terombang-ambing di laut selama beberapa jam, ratusan penumpang tersebut berhasil dievakuasi ke atas Kapal Patroli Polisi Baladewa.
(Baca: 107 Penumpang Selamat Di Perairan Internasional)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
