"Peninjauan di lokasi dan foto udara melalui drone tidak ada ditemukan bekas pembalakan liar," kata Kapolres Madina AKBP Irsan Sinuhaji, Selasa, 16 Oktober 2018.
Belum ada laporan korban baru atau orang hilang dari seluruh camat di Kabupaten Madina. Evakuasi material bangunan sudah mencapai 70 persen di lokasi longsor.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kondisi pengungsian disebutkan sudah stabil. Kebutuhan logistik juga sudah dikendalikan langsung Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.
"Sekarang prioritasnya bagaimana Pemprov membangun perumahan untuk masyarakat yang rumahnya hancur. Lokasi dampak longsor sudah tidak diizinkan lagi untuk didirikan bangunan," tambahnya.'
Baca: Korban Banjir Madina Diungsikan ke Sekolah
Banjir bandang melanda Desa Muara Seladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Madina, Sumut, pada Jumat sore, 12 Oktober 2018. Air membawa lumpur dan material lain menghantam sejumlah rumah warga dan Madrasah MTDA Al Hilaliyah Muara Seladi yang ada di tepi Sungai Aek Saladi.
Sebanyak 29 siswa sedang belajar di madrasah itu dihantam air bah. Dua belas orang di antaranya meninggal dunia.
Banjir juga terjadi di wilayah lain di Mandailing Natal. Berdasarkan data dari BPBD Sumut, lima korban dinyatakan tewas. Tiga di antaranya pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis. Seorang polisi dan pegawai bank juga tewas setelah mobil yang mereka pakai terjun ke Sungai Batang Gadis.
Hampir diperkirakan ratusan korban mengungsi dari rumah, dan beberapa orang dikabarkan meninggal dunia diterjang longsor dan banjir. Pemerintah daerah juga telah menetapkan tanggap darurat bencana hingga 28 Oktober 2018.
Baca: Banjir Tewaskan Satu Warga di Mandailing Natal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
