"Saya sudah perintahkan inspektorat untuk memeriksa. Saat ini, salah satu kepala sekolah yang terlibat masih melaksanakan ibadah haji. Nanti begitu pulang, ia langsung diperiksa," kata Erry di Medan, Jumat 8 September 2017.
Erry menegaskan, ratusan `siswa siluman` di dua sekolah tersebut harus segera dikeluarkan. Hal ini penting dilakukan demi menjaga integritas pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara daring (online).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mereka masuk lewat jalur tidak resmi, jadi harus dikelaurkan," lanjutnya.
Kepala Inspektorat Sumut O.K. Henry mengatakan, pemeriksaan sudah mereka lakukan terhadap sejumlah sekolah yang diduga melakukan penerimaan siswa baru tanpa melewati jalur PPDB online. Hasilnya, indikasi pelanggaran ditemukan di SMA Negeri 2 Medan dan SMA Negeri 13 Medan.
"Baru di dua sekolah itu. Kalau di sekolah lain, masih kita monitor. Kalau nanti terbukti, akan kita berikan sanksi. Kalau ada pelanggaran pidananya, juga akan kita proses ke penegak hukum," tandasnya.
Di SMA Negeri 2 Medan, ditemukan 180 siswa baru yang masuk melalui jalur tidak resmi. Sementara, di SMA Negeri 13 Medan, ditemukan sebanyak 72 siswa yang masuk melalui jalur tidak resmi. Temuan di dua sekolah negeri itu adalah hasil tindak lanjut atas laporan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
