PGF kali ini mengusung tema Inovasi Pembelajaran Fisika dalam Bidang Teknologi Digital: Menyongsong Revolusi Industri 4.0. PGF merupakan upaya UNPAR dalam mempertajam dan menambah kemampuan para guru fisika jenjang SMA dalam mengajar.
"Pendidikan menengah sangat penting untuk dimajukan karena amat berpengaruh pada pilihan anak-anak yang akan menempuh strata pendidikan tinggi,” ujar Ketua Jurusan Prodi Fisika Philips N Gunawidjaja.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pelaksanaan PGF mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Jawa Barat Ahmad Hadadi. Menurutnya, PGF sebagai salah satu wadah bagi para guru fisika untuk memulai kiprahnya dalam pengajaran untuk mendukung Revolusi Industri 4.0, serta sebagai bentuk mewujudkan generasi siswa yang mandiri, kreatif, dan mampu bersaing.
Dr Aloysius Rusli, salah satu pembicara dalam PGF membahas tentang konsep-konsep dasar teknologi informasi dan komunikasi (TIK), menjelaskan tentang perkembangan konsep digital dan analog. Selain itu, dia juga menjelaskan mengapa teknologi digital lebih efisien dibanding analog.
"Bit, itu bukan sebuah kata. Bit adalah singkatan dari binary digit (bilangan dwi-angka, merujuk pada penggunaan 1 dan 0),” kata Aloysius saat memberikan trivia singkat.
Kegiatan tersebut diisi berbagai workshop menggunakan instrumen TIK. Hal ini menjadi pertimbangan karena meningkatnya unsur strategis dan vital TIK dalam
pendidikan saat ini yang berupaya mempersiapkan para lulusan sekolah untuk menyambut revolusi industri dan untuk membentuk lapangan kerja dengan karakteristik pengetahuan di bidang TIK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ROS)