Empat ledakan besar dan lima kali letusan senjata terdengar sejak pukul 07.20 WIB. Lima menit berselang, rentetan letusan senjata kembali terdengar dari dalam area rutan cabang Salemba, Mako Brimob.
"Rentetan (ledakan dan letusan) yang kalian dengar merupakan proses sterilisasi oleh Polri, tidak ada korban jiwa ," kata Wakil Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Syafruddin saat konferensi pers di Gedung Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis, 10 Mei 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tindakan sterilisasi diambil karena narapidana terorisme memiliki senjata rampasan dari petugas yang gugur saat kerusuhan beberapa hari lalu. Narapidana pun telah menduduki rutan cabang Salemba, Mako Brimob, sekitar 36 jam.
Baca: Wakapolri: 90 Persen Napiter Menyerahkan Diri
Polisi khawatir narapidana melakukan aktivitas berbahaya selama menguasai rutan. Oleh karena itu, tindakan sterilisasi pun dilakukan.
"Ledakan-ledakan yang anda dengar, tidak ada korban jiwa," kata Syafruddin.
Syafruddin pun menegaskan, tak ada upaya negosiasi dalam penyelesaian kerusuhan itu. Polisi mengedepankan pendekatan persuasif dan berhasil memaksa narapidana terorisme menyerahkan diri.
Baca: Polri Minta Maaf kepada Keluarga Korban Kerusuhan
"Tidak ada negosiasi, tidak ada urusan kesepakatan," tegas jenderal bintang tiga itu.
Diketahui, Polri berhasil menanggulangi perlawanan narapidana teroris yang sebelumnya menguasai rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, sekitar pukul 07.15 WIB. Kini, petugas sedang melakukan finalisasi penyerahan diri narapidana teroris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DRI)