UNPAR Pertajam Pola Mengajar Guru Fisika. (Foto: Dok. UNPAR)
UNPAR Pertajam Pola Mengajar Guru Fisika. (Foto: Dok. UNPAR) (Gervin Nathaniel Purba)

UNPAR Pertajam Pola Mengajar Guru Fisika

UNPAR
Gervin Nathaniel Purba • 24 September 2018 15:43
Bandung: Fisika selalu menjadi cobaan berat bagi para pelajar selain matematika. Tidak sedikit pelajar yang kurang menyukai fisika. Hal ini menjadi tantangan bagi setiap guru untuk membuat pelajaran fisika menjadi lebih menyenangkan.
 
Endah, guru di salah satu SMA Negeri di Bandung, mengamininya. Endah mengungkapkan siswanya sering mudah menyerah ketika ditugaskan untuk menjawab soal latihan. Dia mengakui para siswanya tidak menyukai fisika.
 
"Fisika membutuhkan konsentrasi sangat tinggi, sehingga anak-anak seringkali tidak menaruh minat yang cukup. Mereka sering kelelahan karena tidak mengerti dan cepat menyerah karena merasa butuh terlalu banyak energi dan konsentrasi untuk memecahkan permasalahan di bidang Fisika,” kata Endah.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Endah mengikuti kegiatan Pelatihan Guru Fisika (PGF) yang diselenggarakan oleh Progam Studi Fisika Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR). Pelatihan ini berlangsung pada 5-7 September 2018.
 
PGF diikuti oleh para guru fisika dari berbagai kota, baik negeri maupun swasta. Melalui PGF ini, para guru dilatih bagaimana menyampaikan materi fisika secara ringan dan menarik untuk meningkatkan antusiasme siswa.
 
"Fisika itu sulit, memang sulit. Maka dari itu, kita harus membuatnya lebih menarik untuk dipelajari," ujar Dekan Fakultas Teknologi Industri dan Sains Universitas Katolik Parahyangan (FTIS Unpar) Ferry Jaya Permana.
 
Pada pelatihan hari ketiga, peserta lebih banyak disuguhkan bentuk pembelajaran yang condong ke arah praktik dan eksperimen. Dipandu oleh Ketua Jurusan Prodi Fisika Philips N Gunawidjaja dan peneliti dari FTIS UNPAR, para peserta mempelajari sedikit filsafat dan pemikiran ahli-ahli pendidikan untuk membuat pembelajaran di kelas lebih menarik.
 
"Kita selalu mulai dengan mengajukan pertanyaan kritis. Ini digunakan untuk menarik perhatian siswa. Sering kalau siswa atau siswi bilang ‘Ini gunanya saya belajar untuk apa sih?' Untuk menghadirkan perasaan berguna tersebut, kita mulai dari pertanyaan yang menarik minat mereka. Berpikir kritis sebelum terjun ke rumus-rumus,” kata Philips.
 
UNPAR Pertajam Pola Mengajar Guru Fisika
(Foto: Dok. UNPAR)
 
Kemudian, acara dilanjutkan sesi presentasi dari Bengkel Sains yang menghadirkan sebuah eksperimen menarik dan unik. Pada kesempatan ini, Bengkel Sains bereksperimen dengan nitrogen dan susu untuk membuat es krim dari bahan nitrogen cair. Peserta turut mencoba dan sangat menikmati hasil eksperimen tersebut.
 
Selain itu, Arifin, mahasiswa berprestasi KOPERTIS IV UNPAR mempresentasikan hasil penemuan Air Engine, yang disambut antusias para hadirin. Berbagai eksperimen ditampilkan untuk menunjukkan bahwa pengetahuan yang diperoleh di kelas dapat diaplikasikan pada kehidupan nyata yang dekat dengan pengalaman sehari-hari.
 
"Visi saya adalah mencetak blueprint dari alat ini untuk diperbanyak. Saya ingin nantinya penemuan saya menjadi open source yang bisa diakses oleh orang-orang tanpa perlu mengeluarkan biaya,” kata Arifin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ROS)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif