Warga membersihkan sisa lumpur dan sampah akibat banjir yang sudah surut di kawasan Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10/2016). Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Warga membersihkan sisa lumpur dan sampah akibat banjir yang sudah surut di kawasan Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10/2016). Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra (Roni Kurniawan)

Resapan Air di Bandung Hanya 20 Persen

banjir pasteur bandung
Roni Kurniawan • 26 Oktober 2016 15:25
medcom.id, Bandung: Banjir menerjang beberapa ruas jalan di Kota Bandung, Senin 24 Oktober 2016. Salah satu yang terparah terjadi di Jalan Dr Djundjunan (Pasteur) yang merupakan salah pintu utama masuk ke ibu kota Jawa Barat itu.
 
Deni Zulkaidi, pengamat tata ruang dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan banjir yang menerjang Bandung terjadi karena kurangnya daerah resapan air.
 
"Resapan air masih kurang di Kota Bandung. Jumlahnya di bawah 20 persen. Ruang terbuka hijau harus semakin diperbanyak untuk mengatasinya," ujar Deni saat dihubungi, Rabu (26/10/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain itu, Deni menyarankan Pemkot Bandung mempersiapkan sumur resapan. Ini sebagai langkah menyerap debit air yang meningkat.
 
Selain itu, ia menyoroti pembangunan yang terus berlangsung di Kawasan Bandung Utara (KBU). "Apakah drainase di sana dapat menampung (air) atau tidak? Kalau tidak maka air akan mengalir ke bawah dan menimbulkan banjir," tuturnya.
 
Ia berharap kelebihan air dari hulu dapat dimanfaatkan. "Jangan sampai rezeki air yang melimpah kita buang. Lebih baik dijadikan sebagai air tanah sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih," ujarnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif