Deni Zulkaidi, pengamat tata ruang dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan banjir yang menerjang Bandung terjadi karena kurangnya daerah resapan air.
"Resapan air masih kurang di Kota Bandung. Jumlahnya di bawah 20 persen. Ruang terbuka hijau harus semakin diperbanyak untuk mengatasinya," ujar Deni saat dihubungi, Rabu (26/10/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, Deni menyarankan Pemkot Bandung mempersiapkan sumur resapan. Ini sebagai langkah menyerap debit air yang meningkat.
Selain itu, ia menyoroti pembangunan yang terus berlangsung di Kawasan Bandung Utara (KBU). "Apakah drainase di sana dapat menampung (air) atau tidak? Kalau tidak maka air akan mengalir ke bawah dan menimbulkan banjir," tuturnya.
Ia berharap kelebihan air dari hulu dapat dimanfaatkan. "Jangan sampai rezeki air yang melimpah kita buang. Lebih baik dijadikan sebagai air tanah sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)