"Bagi saya ini belum sukses, meskipun banyak pengunjung. Karena menurut saya, kesuksesan itu kalau ada orang bule yang datang. Kami masih banyak pekerjaan rumah agar orang bule mau datang ke sini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, di Wonosobo, Sabtu, 15 Juni 2019.
Dia menyebutkan, sebanyak 80 penginapan yang disiapkan masyarakat dipenuhi pengunjung yang ingin menyaksikan festival balon udara. Pengunjung yang datang disebut berasal sejumlah kota besar di Pulau Jawa antara lain Jakarta, Pekalongan, Jawa Timur, dan Yogyakarta
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Semua homestay penuh, karena memang kita setting harganya murah, satu orang Rp100 ribu dapat makan tiga kali," imbuhnya.
Dia mengaku, festival balon udara tahun ini bakal dievaluasi lantara adanya sejumlah balon yang tidak terbang dan robek. Tapi, dia optimistis, festival balon tahun ini bisa mengangkat kawasan Pagerejo sebagai desa wisata di kawasan Gunung Sindoro.
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, mengatakan pemilihan Desa Pagerejo sebagai tempat Java Traditional Balloon Festival untuk mempromosikan destinasi wisata khas di pegunungan Sindoro. Dia menyebut, festival balon udara sebagai rangkaian festival Sindoro-Sumbing.
"Termasuk melestarikan budaya berbasis pelestarian alam dan lingkungan, yang terus dikembangkan sehingga ke depan seluruh Wonosobo bebas dari kepunahan budaya dan perusakan lingkungan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)
