"Pondok pesantren di Jawa Tengah harus dipikirkan, dari sektor ekonomi, gaji ustaz, kemudian mempunyai UMKM," katanya saat berkunjung di Pondok Pesantren API Tegal Rejo, Kab Magelang, Jawa Tengah, Selasa, 6 Maret 2018.
Ganjar mengaku pesantren di Jawa Tengah memang sepenuhnya belum mandiri, dan masih mengandalkan bantuan dari donatur untuk membiayai ustad, guru ngaji dan kebutuhan pesantren.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Nanti kita dorong untuk mandiri, dan menjadi kekuatan ekonomi santri," ucapnya.
Dia mengungkapkan PNS lingkungan Provinsi Jawa Tengah saat ini sudah menyalurkan zakat melalui Bantuan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng.
"Kesadaran PNS di lingkungan kantor Provinsi Jawa Tengah luar biasa. Tahun lalu dapat Rp600 juta, sekarang Rp2,6 miliar, "ungkapnya
Bantuan untuk pesantren bila mengandalkan APBD akan rumit, dan harus pengajuan DPRD. Ganjar menginginkan, dana dari Baznas bisa dimanfaatkan.
"Dari pada nunggu dari APBD kita bisa ambil dari baznas untuk membiayai guru ngaji, dan memakmukan pesantren,"ucapnya.
Sementara itu, pemilik Pondok Pesantren API, KH Nur Machin Chudlori yang merupakan kakak Ketua DPW PKB Jateng KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) mengamini apa yang diinginkan Calon Gubernur Nomor Urut 1 tersebut.
"Yang seperti ini, adalah pemimpin kita, yang punya jabatan dan bisa bermanfaat. Tidak mengejar kepentingan pribadi dan mencarikan solusi untuk santri maupun masyarakat," tandasnya. Budi Arista Romadhoni
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
