"Hari ini ada komplit ada gelegar budaya, dari kesenian jaran kepang, sholawatan dan barongsai, kemudian halal bihalal dengan koes plusan, dan nonton bareng piala dunia. Kita sebagai relawan pak ganjar dan gus yasin, bisanya bekerja dan berkarya, sehingga masyarakat bisa menilai sendiri," kata Koordinator Relawan Ganjar-Yasin Jateng, Warsito di Posko Relawan Ganjar - Yasin, di Jalan Pandanaran 100 Semarang, Selasa 19 Juni 2018.
Dia mengungkapkan, diadakannya gelegar budaya pada momen lebaran bertujuan untuk melestarikan budaya kesenian yang ada di Jawa Tengah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Gelegar budaya ini untuk menngingatkan kita akan budaya lokal yang ada di Jawa Tengah. Jadi kalau di publik tidak diisi budaya-budaya lokal kita akan terisi budaya luar, sehingga akan menimbulkan Intoleran," ujarnya.
Ia berharap pemimpin di Jawa Tengah yang dipilih merupakan orang yang sungguh-sungguh mencintai kesenian lokal.
"Agar budaya ini dapat berkembang dengan baik, kita butuh pemimpin, tentu saja pemimpin yang dapat nguri-nguri (melestarikan) budaya kesenian kita," ucapnya.
Dirinya menganggap jika kesenian masyarakat atau lokal dapat tumbuh dan berkembang, maka lokalitas akan tumbuh, dan kreativas tumbuh berdasarkan aspirasi masyarakat.
"Kami akan mengembangkan budaya kesenian ini dengan konsep rumah budaya. Masyarakat akan mecintai budayanya," ucapnya.
Sementara itu Calon Gubernur Jateng, melakukan teleconference dari Kabupaten Cilacap untuk melihat langsung para relawannya.
"Semua segera memainkan pertunjukan kesenian tradisional masing-masing kepada masayarakat, budaya kita supaya lestari," tutur ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)