Beragam harapan pun terlontar untuk adipati baru tersebut. Salah satunya dari tokoh senior PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma`arif.
Usai menghadiri prosesi Jumenengan Dalem, Buya Syafii panggilan akrabnya, berpesan kepada agar Paku Alam X mewujudkan tahta untuk rakyat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tahta untuk rakyat perlu diwujudkan. Harapannya agar Yogyakarta bisa lebih baik lagi," ujar Buya Safii di Alun-alun Sewandanan, Pura Pakualaman, Yogyakarta, Selasa (7/1/2015).
Di matanya, PA X adalah sosok yang sederhana dan merakyat. Ia yakin adipati baru itu mampu memimpin rakyat dengan rendah hati dan sederhana.
"Saya kenal baik dengan beliau. Orangnya rendah hati, sederhana dan merakyat seperti bapaknya. Apalagi dengan pengalaman beliau di birokrat," tutur pria yang pernah menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.
Ia juga berharap agar perselisihan internal keluarga Pura Pakualaman segera selesai. "Tadi saya lihat KPPH Anglingkusumo juga ada di dalam. Semoga semuanya damai," pungkasnya.
Sekadar menyegarkan, di balik kemegahan Pura Pakualaman ada perseteruan antarkerabat. Ada dua kepemimpinan di kadipaten yang terletak di Yogyakarta itu. Tepatnya, ketika KPH Anglingkusumo mendeklarasikan diri sebagai KGPAA Paku Alam IX, pada 15 April 2012.
Padahal, saat itu sudah ada Ambarkusumo yang dinobatkan sebagai KGPAA Paku Alam IX pada 26 Mei 1999. Dia menggantikan mendiang ayahnya, Paku Alam VIII yang mangkat 11 September 1998.
Konflik ini tidak terlalu tampak ke permukaan. Barangkali karena yang diakui negaranya adalah Ambarkusumo. Terbukti dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DIY sejak 2003, sesuai Perda Keistimewaan.
Konflik kembali mengemuka saat Ambarkusumo mangkat pada 21 November 2015. Paku Alam IX versi Anglingkusumo tak terima ketika KBPH Suryodilogo ditunjuk sebagai Paku Alam X oleh Pura Pakualaman.
Malah, kemarin kubu Anglingkusumo mengaku telah menyiapkan materi gugatan. Rencana pengukuhan atau jumenengan akan diperkarakan secara pidana maupun perdata.
Tetapi, kenyataannya, Kamis 7 Januari 2016 pagi, prosesi Jumenengan PA X selesai dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB. Sejumlah menteri Kabinet Kerja dan raja-raja di Nusantara serta ribuan tamu lainnya turut hadir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)