Menteri Lukman menuturkan jumenengan KGPAA Paku Alam X menjadi tonggak sejarah dan nilai budaya. Menurutnya, kebudayaan merupakan tradisi yang memiliki nilai luhur yang harus dimaknai dengan baik.
"Kita lihat, betapa konsentrasinya penari tadi menarikan dengan usia tarian yang lama, yang kaya dengan simbol-simbol. Kita harus gunakan nilai-nilai ini," ucap Menteri Lukman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Menteri Lukman, tradisi dan nilai budaya itu masih ada dan terlihat dalam acara Jumenengan Paku Alam X. Ia berharap, Paku Alam X mampu menjaga keselarasan itu di wilayah Yogyakarta.
"Jumenengan memiliki kedekatan dengan agama. Terbukti, dalam prosesinya dimulai dengan pembacaan ayat Alquran. Pakualaman punya tradisi panjang dalam menjaga tradisi," tuturnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menyampaikan hal senada. Prosesi jumenengan, kata dia, menjadi bentuk kekayaan budaya Indonesia yang begitu tinggi.
Bahkan, menurut Ganjar, hal ini perlu dijadikan contoh pemerintahan. "Indonesia sugih (kaya) akan budaya. Yogya-Solo masih hidup dalam tradisi ini. Ini bisa jadikan contoh ada kerajaan dan ada di pemerintahan," ungkapnya.
Selain Menteri Lukman, Anies, dan Ganjar, hadir pula Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam acara itu. Tampak pula sejumlah pejabat daerah hingga raja-raja di sejumlah kerajaan nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)