Pantauan Metrotvnews.com, kirab dimulai dari dalam Pura Pakualaman lalu melewati Jalan Sultan Agung-Jalan Suryaprawiran-Jalan Harjono-Jalan Jayeng Prawiran-Jalan Masjid-Jalan Harjowinoto-Jalan Gajah Mada-Jalan Bausaran-Jalan Cendana-Jalan Gayam, dan Jalan Kusumanegara.
Sebelum kirab dimulai, doa terlebih dulu dilantunkan di Bangsal Sewotomo Pura Pakualaman. Usai pembacaan doa, KGPAA Paku Alam X yang sudah berada di Bangsa Sewotomo, kemudian berjalan menuju Kereta Manik Koemolo yang ditarik enam ekor kuda.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Barisan kirab diawali voorijder dan pasukan Marching Band dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Adisutjipto. Di belakangnya, diikuti pasukan tujuh ekor gajah dari Kebun Binatang Gembira Loka dan Keraton Yogyakarta, baru kereta Kiai Manik Koemolo. Lima kereta lain menyusul, yakni Kereta Rejo Pawoko, Kereta Jolodoro, Kereta Rara Kumenyar, Kereta Kiai Brajanolo, dan Kereta Kiai Manik Brojo.
Di antara barisan kereta itu, terdapat pasukan kavaleri pengendara kuda yang dipimpin Indro "Warkop DKI" dengan anggota sekitar delapan orang.
Tak hanya itu, dalam barisan itu juga terdapat pasukan drum band dari mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta dan barisan prajurit.
Di dalam perjalanan kirab, masyarakat tampak antusias menyambut jumenengan KGPAA Paku Alam X. Dari dalam Kereta Kyai Manik Koemolo, Paku Alam X tampak tersenyum lebar melihat antusiasme masyarakat. Paku Alam X melambaikan tangannya kepada masyarakat di sepanjang jalan rute kirab.
Jumenengan KGPAA Paku Alam X digelar di Bangsal Sewotomo, Pura Pakualaman pagi tadi. Dalam jumenengan, sejumlah pejabat negara, daerah, hingga raja-raja Nusantara menjadi saksi pentahbisan pemimpin di Kadipaten Pakualaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)