KBPH Suryodilogo bersama keluarga. (dok Pura Pakualaman)
KBPH Suryodilogo bersama keluarga. (dok Pura Pakualaman) (Patricia Vicka)

Calon Paku Alam X Disebut Mudah Bergaul dan Banyak Teman

pakualam ix wafat
Patricia Vicka • 04 Januari 2016 17:52
medcom.id, Yogyakarta: Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo sebentar lagi resmi menjabat adipati baru Pura Pakualaman. Ia akan bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X, menggantikan almarhum ayahnya, Paku Alam IX.
 
KBPH Suryodilogo merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia lahir Sabtu Kliwon 15 Desember 1962 di Yogyakarta dengan nama Raden Mas Wijoseno Hario Bimo. Pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ia diselesaikan di Jakarta.
 
Selanjutnya, pendidikan menengah atas dan perguruan tinggi ia selesaikan di Yogyakarta tepatnya di SMAN 1 Teladan dan di Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pernikahannya dengan BRAy Atika Suryodilogo, dikaruniai dua orang anak laki-laki. Sehari-hari Suryodilogo dikenal sebagai pribadi yang pendiam namun berkarisma dan sederhana.
 
"Biarpun pendiam, Mas Bimo orangnya gampang bergaul dan punya banyak teman. Ia pemimpin yang andal dan bisa mengarahkan anak buahnya sesuai kemampuannya," ujar salah satu abdi dalem Pura Pakualaman Bagus Suryo, 72, pada Metrotvnews.com, di Yogyakarta, Senin (4/1/2015).
 
Sehari-hari, Suryodilogo menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Pemda DIY. Ia menjabat di sana sejak 2011.
 
Setelah resmi dilantik sebagai Paku Alam X, dia akan menjabat sebagai Wakil Gubernur DIY. Sebab, menurut UU Keistimewaan Yogyakarta, wakil gubernur adalah Sri Paduka Paku Alam yang menjabat.
 
Suryodilogo dikenal hobi membaca, otomotif dan traveling. Selain itu dirinya juga aktif di sejumlah paguyuban dan organisasi di bidang sosial, budaya, dan ekonomi.
 
Kini, jelang penobatannya, kerabat Pakualaman, KPH Indro Kusumo mengatakan KBPH Suryodilogo memilih untuk bersemedi dan merenung seorang diri di dalam kamarnya. Ia juga melakukan puasa dan berdoa untuk mempersiapkan diri.
 
"Beliau lagi bersemedi supaya tidak terbebani hal-hal persiapan prosesi jumenengan," kata Indrokusumo.
 
Sebelumnya pada tanggal 31 Januari 2015 Suryodilogo dan keluarga juga telah melakukan ziarah ke makam raja-raja Paku Alam di Kota Gede dan Astana Girigondo, Kulon Progo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif