Kopi Bondowoso dinilai berpotensi untuk dikembangkan. Hal tersebut disampaikan Menteri Eko ketika membuka Festival Desa Nusantara 2018 di Alun-alun RBA Ki Ronggo Bondowoso, pada Senin, 16 Juli 2018.
Produksi kopi yang dibina sejak 2011, kini sudah mulai dikenal dan diekspor ke mancanegara mencapai 3.000 ton per tahun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bondowoso termasuk penghasil kopi yang besar dan baik. Kita bentuk desa-desa wisata yang berbasis kopi, kafe, homestay, wisata petik kopi, dan agrowisata. Kita juga bekerja sama dengan bank BUMN untuk melatih barista-barista sehingga kopi di Bondowoso bisa diproses dengan baik dengan racikan tinggi sehingga dapat nilai lebih tinggi di masyarakat," ucap Menteri Eko.
Desa wisata juga perlu digencarkan dan diharapkan bisa menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat menekan angka kemiskinan di Bondowoso.
"Kabupaten Bondowoso angka kemiskinannya cukup tinggi. Kini telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 22,23 persen menjadi 14,54 persen. Itu termasuk terjadi penurunan yang ratenya tinggi. Namun, saya pikir 6-7 tahun ke depan tidak ada kemiskinan lagi di Bondowoso," ucapnya optimistis.
Berdasar data survei BPS, angka kemiskinan turun di bawah 10 persen yaitu 9,91 persen, dan angka kemiskinan di desa juga berkurang cukup besar. Salah satu pemicunya karena manfaat dana desa.
"Belum pernah di Indonesia angka kemiskinan kurang dari 10 persen, dan dana desa banyak menurunkan kemiskinan," kata Menteri Eko.
Untuk Anda ketahui, Festival Desa Nusantara berlangsung pada 16-18 Juli 2018, di Alun-Alun RBA Ki Ronggo Bondowoso.
Pada acara tersebut turut dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja bersama antara Kemendes PDTT, BRI, dan Bulog, dan Kemendes PDTT, dengan KIP.
Dalam kesempatan tersebut, Mendes Eko juga nampak antusias menyaksikan dengan suguhan musik serta tarian khas Bondowoso. Festival ini menurutnya bisa dijadikan ajang untuk memperlihatkan masyarakat akan keberhasilan yang telah dilakukan sejumlah desa di Bondowoso.
"Festival Desa Nusantara ini untuk memperlihatkan kepada masyarakat keberhasilan-keberhasilan apa saja yang dilakukan oleh desa-desa, jadi dengan adanya festival ini desa-desa lain yang ada di seluruh Indonesia bisa belajar dari keberhasilan yang telah dicapai oleh Kabupaten Bondowoso," ungkapnya saat membuka acara.
Setelah membuka Festival Desa Nusantara, Mendes Eko juga mengunjungi stand pameran dan memberikan bantuan usaha modal BUMDes kepada 21 BUMDes di Bondowoso masing-masing mendapat Rp50 juta, juga memberikan bantuan gudang pengolahan kopi BUMDes Bersama Sukma Arabika sebesar Rp1,150 miliar.
Sementara itu, Bupati Bondowoso Amin Said Husni mengatakan, Kabupaten Bondowoso mulanya daerah tertinggal. Namun sekarang secara de facto sudah makin menunjukkan kemajuan, ditambah lagi menurunnya angka kemiskinan di Kota Tape tesebut.
Amin menambahkan Festival Desa Nusantara ini merupakan apresiasi kinerja dan memberikan panggung untuk para kepala desa (kades) karena sudah berinovasi dan menginspirasi desa-desa lain agat terus mengembangkan potensi unggulannya.
"Ini hasil kerja kolektif termasuk hasil kerja kepala desa. Setelah adanya UU Desa dan dana desa menjadi dorongan kades untuk menggali potensi, kreativitas, inovasi kades, dan mendorong untuk setidaknya punya satu produk unggulan sehingga desa berkembang dan banyak produk unggulan, desa wisata, dan lainnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ROS)
