"Saya prihatin dengan eksekusi mati yang menimpa Zainab," ujar Pakde Karwo, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Surabaya, Rabu (15/4/2015).
Pakde Karwo mengaku kaget hukuman pancung Zaenab dilakukan pada Selasa kemarin. Seharusnya, tegas Pakde Karwo, pemerintah memberi informasi mengenai hukuman itu kepada keluarga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pertama kali mendengar, saya terkejut. Saya minta untuk mengurus semua administrasi agar jenazah dipulangkan ke Indonesia. Namun, kabar terakhir yang saya dapat jenazah sudah dimakamkan di Madinah. Karena itu tidak mungkin jenazah dibawa ke Indonesia," katanya.
Pemprov Jatim, kata Pakde, sudah mendengar kabar hukuman pancung yang akan dihadapi Siti Zaenab. Menurutnya, Pemprov Jatim sudah berusaha semaksimal mungkin membantu Siti Zaenab. Namun, usaha tersebut tak tercapai.
Untuk itu, tambah dia, Pemprov melalui Disnakertrans akan mendatangi keluarga Siti Zaenab binti Duhri Rupa di Desa Martajazah, Kecamatan Kota Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Madura, besok.
"Saya sudah perintahkan Disnakertrans mendatangi rumah Zainab memberi penjelasan proses yang sudah diperjuangkan Pemprov Jatim. Saya harap Kemenlu intensif terkait persoalan ini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)