Gubernur Jawa Timur Soekarwo punya tips Pemprov Jatim selalu meraih penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha tiga kali berturut-turut. Triknya, kata Pakde Karwo, demikian ia disapa, harus ada sinergitas dan kerjasama yang kuat dari seluruh pegawai pemprov Jatim.
"Utamanya dalam memberikan pelayanan publik ke masyarakat. Atas prestasi ini, saya dan Pak Wagub (Saifullah Yusuf) mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada teman-teman semua karena sinergitas, kerjasama serta kekuatan persatuan dan kebersamaan tak ada tandingnya untuk meningkatkan pelayanan publik atau kinerja kita kepada masyarakat," kata Pakde Karwo, di Surabaya, Kamis, 27 April 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Pakde Karwo, produktivitas yang dimiliki Pemprov adalah proses sinergi dari seluruh stakeholder yang ada. Selain itu, suasana yang baik, harmonis dan saling menyapa adalah kekuatan yang luar biasa.
Selain beberapa faktor di atas, penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha didasarkan beberapa kriteria penilaian. Yakni kinerja pemerintah provinsi sebanyak 40 persen, kerjasama dengan pemkab/pemkot sebanyak 40 persen, dan faktor leadership sebanyak 20 persen.
"Yang utama adalah leadhersip. Leadhersip ini bukan hanya karena gubernur dan wagubnya, tapi sampe ke bawah punya leadership yang baik," katanya.
Baca: Setahun Jelang Pilgub, Jatim Dapat Sembilan Penghargaan di Hari OTODA
Peringatan Hari Otonomi Daerah (OTODA) 2017ini, lanjut Pakde Karwo, dimaknai sebagai momen peningkatan pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat. Pelayan publik ini dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dan partisipatoris, serta pelayanan publik untuk masyarakat dan dunia usaha. "Upaya ini dikelola melalui sistem electronic government (e-government) agar lebih transparan dan akuntabel," katanya.
Tahun ini merupakan ketiga kalinya Provinsi Jatim menerima penganugerahan Parasamya Purna Karya Nugraha. Provinsi Jatim merupakan provinsi yang pertama kali menerima penganugerahan Parasamya Purna Karya Nugraha pada REPELITA I dari pemerintah pusat, yakni pada tahun 1974. Penyerahan langsung diberikan oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur saat itu, Raden Panji Moh. Noer, untuk periode penilaian tahun 1969-1973.
Tahun 2014, Jatim kembali menerima penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha. Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2010, tahun 2011 dan tahun 2012 oleh tim nasional, kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya menduduki peringkat pertama atau terbaik secara nasional.
Tahun 2017, unuk ketiga kalinya, berdasarkan evaluasi kinerja Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 oleh pemerintah pusat, Jatim kembali dinilai dapat mempertahankan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya terbaik secara nasional. Dengan demikian, Jatim mendapatkan kembali penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha tiga kali berturut-turut.
(ALB)